Kepala SDN Balonggemek 1 Megaluh, Yani Pujo R., S.Pd.SD., mengatakan, “Kegiatan seperti itu rutin digelar setiap pagi. Namun jika hari Jumat, kami beserta peserta didik biasanya mengadakan Istigotsah. Selain membangun sifat kekeluargaan antar semua warga sekolah, hal itu bertujuan untuk membentuk karakter agar lebih beragama dan setiap mendapatkan pelajaran akan diserap dengan maksimal.”

MEGALUH – Pagi itu udara masih cukup sejuk di SDN Balonggemek 1 Megaluh. Rindang pepohonan di sekitar sekolah semakin meneduhkan. Bias sinar matahari pun belum terlalu menyengat. Lantunan ayat suci Alquran berkumandang merdu dari suaru. Tampak peserta didik mengenakan songkok dan kerudung sedang khusyuk merapal doa didampingi guru.

Kondisi itulah yang selalu menghiasai sekolah yang berada di wilayah Utara Jombang tersebut. Setelahnya barulah secara bersama-sama mengucapkan dasar negara yakni Pancasila. Kegiatan ini rutin dilakukan sebelum memulai pembelajaran.


Baca Juga : TK Permata Hati Jombatan Bermain Religius, Aman, Nyaman, dan Optimal

Kepala SDN Balonggemek 1 Megaluh, Yani Pujo R., S.Pd.SD., mengatakan, “Kegiatan seperti itu rutin digelar setiap pagi. Namun jika hari Jumat, kami beserta peserta didik biasanya mengadakan Istigotsah. Selain membangun sifat kekeluargaan antar semua warga sekolah, hal itu bertujuan untuk membentuk karakter agar lebih beragama dan setiap mendapatkan pelajaran akan diserap dengan maksimal.”




Tak ayal, dengan menggunakan metode itu, sekolah dengan 78 peserta didik tersebut memiliki segudang prestasi. Salah satunya dalam bidang akademis adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPA mewakili Kecamatan Megaluh ke tingkat Kabupaten dan memperoleh nominasi NUN SD terbaik di tingkat Kecamatan Megaluh, serta Kabupaten Jombang. 

“Di non-akademis seperti ekstrakurikuler banjari dan tari, sekolah kami juga sering mendapat penghargaan, meski masih taraf kecamatan. Selain mengikuti lomba, tim banjari dan tari SDN Balonggemek 1 Megaluh sering mengisi acara dalam kegiatan desa,” papar Yani Pujo R. ketika ditemui di ruang kerjanya.

Ekstrakurikuler banjari dan tari memang menjadi primadona di SD yang berdiri sejak tahun 1964 ini. Pasalnya untuk kelas I-III peserta didiknya di fokuskan kepada ekstrakurikuler tari dan Pramuka. Sedangkan kelas IV-V baru diajarkan banjari, sebab jika diajarkan di kelas sebelumnya peserta didik masih belum mumpuni.

Salah satu guru SDN Balonggemek 1 Megaluh, Hidayat Nuryanto, S.Pd.SD mengemukakan bahwa antusias peserta didiknya dalam mengikuti ekstrakurikuler banjari dan tari sangat besar. Setiap kegiatan yang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu tersebut selalu diikuti peserta didik dengan tertib. Gerakan dan nada-nada dari musik banjari dan tari dapat dengan mudah dikuasi.



Sementara ini masih memanggil guru pelatih dari luar. Namun ada salah satu guru mulok keagamaan yang juga dapat melatih banjarinya. Jadi jika pelatihnya tidak dapat hadir, maka guru tersebut biasa mendampingi anak-anak,” katanya. 

Selain itu, sejak tiga tahun yang lalu ekstrakurikuler karawitan juga mulai diberlakukan. Pasalnya, melihat dari kegemaran masyarakat sekitar dengan kesenian tradisional ludruk dan jaranan membuat keinginan sekolah menyalurkan bakat peserta didiknya berlatih kesenian tersebut. Meski belum memiliki alat karawitan seperti gamelan, saron, dan lain sebagainya, tidak menjadi kendala bagi sekolah ini. Pihak sekolah biasa mendatangi persewaan alat di desa lain dan juga belajar bersama pemilik persewaan tersebut.

“Semua penampilan ekstrakurikuler biasanya ditampilkan jika akhir ajaran belajar di sekolah dan berbarengan dengan purnawiyata. Acaranya dibuat meriah agar dapat dikenang untuk seluruh warga sekolah. Dananya selama ini yang menglola paguyuban sekolah yang terdiri dari wali peserta didik dan komite. Orang tua juga cukup antusias, sampai-sampai untuk kostum penampilannya semua dari mereka,” ujar Hidayat Nuryanto. aditya eko
Lebih baru Lebih lama