JOMBANG – Menyantap sate adalah sesuatu yang lumrah, apalagi saat Idul Adha tiba. Sate seolah menjadi jurus pamungkas dalam mengolah daging kurban. Namun bagaimana dengan Sate Kapur, sudah pernah mencoba?

Namanya memang aneh. Tapi jangan salah paham dulu, Kapur yang dimaksudkan bukanlah semacam alat yang digunakan menulis di papan saat sekolah. Namun, Kapur adalah istilah yang jamak digunakan untuk menyebut kelenjar payudara sapi.

Penjualnya adalah Bu Malika yang berada di belakang Pasar Legi Jombang, tepatnya Jalan Seroja, tak jauh dari bekas Asrama Kepolisian. Serupa dengan sate pada umumya, cara pengolahannya setelah Kapur dipotong kemudian ditusuk dan dibakar menggunakan arang. Namun dalam tiap tusuknya selain Kapur, juga ada aneka jeroan sapi lainnya.

Baca Juga: Mirabell Richie Usaha Tak Mengkhianati Hasil

Bumbu yang digunakan juga khas sate, yakni bumbu kacang. Lengkap dengan taburan bawang merah yang konon cerita kebanyakan masyarakat sebagai pereda naiknya tensi darah. Benar atau tidaknya memang tidak diketahui, sebab belum ada pernyataan ilmiahnya. Perbedaannya sajian pada Sate Kapur Bu Malika adalah disantap sebagai lauk pelengkap. Biasanya para pembeli suka menikmatinya dengan nasi pecel. Jadi aneka ragam rasa menyatu dalam setiap kecapannya. Terlebih Sate Kapur ini menimbulkan sensasi kenyal dan gurih, sungguh semakin meningkatkan gairah makan.

Uniknya tak sedikit pun tercium aroma amis atau prengus pada Sate Kapur Bu Malika. Ternyata ada rahasia pengolahan tersendiri sebelum dimasak. Bahan dasarnya yaitu kelenjar payudara sapi terlebih dulu dicuci dengan air mengalir. Berikutnya direndam dengan perasan air lemon, cuka, kecap, garam, dan lada.

Disarankan kalau datang ke warung sate ini jangan sampai kesiangan. Sate Kapur Bu Malika buka dari pukul 02.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB. Selain masyarakat yang sengaja berburu kuliner berbeda di Kota Santri, pelanggan setianya selama 30 tahun adalah para pedagang pasar yang saban dini hari sudah bersiap di sana.

Satu porsi nasi pecel dengan 4 tusuk Sate Kapur bisa dinikmati hingga paripurna dengan merogoh kocek Rp 15 ribu. Mau mencoba? Silakan rasakan sendiri kenikmatan tak tertandingi ini.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama